Bupati Sanusi Membuka Pasar Ramadhan di NK Cafe Dengan Sistim Pembayaran Qris


 

MALANG,KRJ.COM – Bupati Malang hadiri pasar Berkah  Ramadhan di halaman parkir NK Cafe Karangploso Kab Malang. Pasar Ramadhan kali ini berbeda, dengan pasar Ramadhan pada umumnya, pasar Ramadhan ini sudah menggunakan sistem digital yang Quick Response Code Indonesian Standard (Qris),  PWI Malang Raya juga ikut meramaikan stand pasar Ramadhan tersebut pada Minggu (3/04) 2022.

Bupati Malang, HM. Sanusi yang membuka kegiatan tersebut menyampaikan agar masyarakat mulai membiasakan diri untuk bertransaksi dengan metode digital, untuk itu Pemkab Malang mendorong agar semua pihak mulai dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bersama Pemerintah Desa (Pemdes) masing-masing bisa berkreasi dan memulainya.

“Sehingga nanti ke depan, pakai uang digital itu sudah menjadi kebutuhan. Supaya orang tidak repot membawa uang cash,” ucap Sanusi, saat ditemui awak media, usai meninjau stand Pasar Berkah Ramadhan, di halaman parkir NK Cafe, Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso.

Selain itu, lanjut Sanusi, setiap Pemerintah Desa (Pemdes) bisa memanfaatkan momen Bulan Ramadan untuk mengungkit perekonomian masyarakat di wilayahnya masing-masing, dan diharapkan bisa menggunakan program pembayaran malalui QRIS.

“Jadi itu memang jadi programnya Bank Indonesia kepada semua Bank untuk disosialisasikan kepada masyarakat. Kami hanya mendukung program itu,” ujarnya.

Terlebih, tambah Sanusi, dengan adanya Pasar Ramadan yang ada di Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso, tepatnya ditempatkan di halaman parkir NK Cafe ini setidaknya bisa dimanfaatkan untuk upaya pemerataan ekonomi, karena sudah menjadi euforia masyarakat Indonesia saat Bulan Ramadan untuk berburu Takjil atau menu buka puasa.

“Jadi yang butuh makan (buka puasa) bisa datang ke Pasar Takjil, dan yang punya usaha, bisa berjualan disini. Jadi nanti asa pemerataan ekonomi di daerah yang kreatif seperti ini di desa,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang, Made Arya Wedantara mengatakan, metode pembayaran menggunakan QRIS disosialisasikan dan di terapkan jika Pasar Berkah Ramadan dinilai akan lebih mempermudah masyarakat, dan akan berpengaruh pendapatan di sektor pajak.

“Kalau disini (Pasar Ramadan) mungkin pajaknya berarti pajak restoran. Tapi paling tidak dari sini kan kita bisa mulai turut mensosialisasikan kepada masyarakat. Karena ke depan bisa kita lakukan ke hotel atau restoran,” terang Made.

Akan tetapi, lanjut Made, untuk menerapkan metode pembayaran secara utuh, masih membutuhkan waktu, karena perlu membiasakan masyarakat dari pembayaran konvensional menggunakan uang cash, beralih menjadi pembayaran melalui metode digital.

“Minimal kan bisa untuk mencegah beredarnya uang palsu. Atau uang lecek dan kotor,” tegasnya.

Sementara  Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, Cahyono juga menyatakan kesiapannya untuk mendukung upaya Pemkab Malang dalam mengungkit perekonomian masyarakat, dan mensosialisasikan Qris.

“PWI Malang Raya memberi peluang bagi anggotanya yang berkeinginan untuk mengembangkan usahanya, dan ikut mensosialisasikan Qris,” katanya.

Sebab, lanjut Cahyono, di Pasar Ramadan ini juga ada anggota PWI Malang Raya yang ingin mengembangkan usahanya untuk mengembangkan usaha mereka.

“Disini (Pasar Ramadan) ada anggota PWI Malang Raya yang ingin mengembangkan usahanya. Ini juga bagian dari upaya kami untuk mendukung program pemerintah. Jadi selain menjalankan fungsinya sebagai seorang pewarta, juga sembari mengembangkan usahanya,” ujarnya.Untuk mengungkit perekonomian masyarakat, Pemkab Malang berharap ada kolaborasi antara Pemdes melalui Bumdes-nya bersama kalangan pengusaha dan juga bersama pihak media.(nyo)

Berita Terkait

Top