KAWAL PERSIDANGAN SENIMAN MALANG MENOLAK DIAM
Malang, Krjatim.com – Seniman malang menolak diam mengawal jalananya sidang pemukulan pelaku seni di kota malang yang di lakukan oleh salah satu anggota struktural DKM (dewan kesenian kota malang yaitu Bima Aulia Brahmana terhadap Agus Salim (Gimbo) yang mengakibatkan korban meningal dunia.di tanya mengenai hal ini pengacara Hendra Siagian,SH,M,Hum.
“Dalam pembelaan kliennya menyatakan mengumpulkan bukti persidangan.alat bukti berupa surat medis dan foto ronsen menyatakan bukan akibat pemukulan melainkan pembengkaan di paru paru korban. Dan dia menambahkan bahwa beberapa saksi mengatakan sebelum kejadian si korban melakukan performance dan berteriak guling guling mengkritk negara dan meludahi pelaku.
“Sementara itu jaksa penuntut umum SUUDI.SH. di tanya oleh media soal kemungkinan tuntutan maksimal atau kemungkinan bebas.dia menyatakan kalau itu ke rana apakah keputusannya itu adalah wewenang majelis hakim yang menentukan.kalau kami hanya batas pembuktian apa yang kami dakwakan.
“Jadi kami telah menghadirkan sekitar tujuh saksi. ahli juga kami sudah hadirkan dari rumah sakit saiful anwar.ahli bedah saraf. Beliaunya nanti juga masih akan menghadirkan saksi ahli dari terdakwa sendiri nah itu hak juga dari keluarga terdakwa juga melalui penasehat hukumnya nah intinya kalau pembuktian dari kami sudah selesai perkara Bima Aulia Brahmana. tinggal kami masih ada agenda pembelaan menghadirkan tiga orang ahli tadi penyampaian dari penasehat hukum setelah itu baru kami tuntutan. nah begitu kami masih menunggu.
“Nanti ada agenda pembelaan dari penasehat hukumnya. Tapi kalau keyakinan kami perkara ini akan terbukti.tapi berapa lama itu kami masih berkonsultasi dengan pimpinan. terus berapa lama putusan itu bukan ramah kami tambahnya. Sidang lanjutan hari rabu ada agenda pembelaan menghadirkan saksi ahli yang akan di hadirkan keluarga terdakwa melalui penasehat hukumnya.
“Sementara itu seniman yg tak mau di sebut namanya menyayangkan kejadian ini terjadi dan sebagai pelaku seni kota malang harus mengawal proses hukunya. yang terkesan di diamkan apalagi peristiwa itu di terjadi d gedung dewan kesenian kota malang (DKM)yang notabenenya rumah bagi seniman dan dia berharap kejadian ini jangan sampai terulang lagi.(nyo)